INDOZONE.ID – Fenomena Gerhana Bulan Total atau yang dikenal dengan Super Blood Moon diperkirakan bakal terjadi pada hari ini, Rabu (26/5/2021). Untuk warga Jakarta dan sekitarnya, ada beberapa opsi untuk menikmati peristiwa langka tersebut.
Di Ibu Kota, ada beberapa lokasi yang biasanya dijadikan tempat untuk mengamati fenomena tersebut seperti Planetarium di Jakarta Pusat, Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara, Taman Fatahillah di kawasan Kota Tua di Jakarta Barat, dan Museum IPTEK di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur.
Namun sayang tempat-tempat tersebut kini tertutup untuk umum untuk mencegah penyebaran Covid-19. Planetarioun sendiri ditutup karena sedang dalam proses revitalisasi sehingga tidak dibuka untuk umum.
Sementara itu, BMKG rencananya akan mengamati peristiwa Gerhana Bulan Total tersebut di Columbus Cafe di Ancol, namun dipastikan bakal tertutup untuk umum.
Baca Juga: Fenomena Langka, Gerhana Bulan Total Bertepatan Hari Raya Waisak Terjadi 190 Tahun Lagi
Bagaimana melihat Super Blood Moon?
Jangan khawatir, dengan di rumah saja kita bisa ikut menikmati fenomena Gerhana Bula Total. kanal YouTube Planetarium & Observatorium Jakarta akan menyiarkan secara langsung fenomena tersebut mulai pukul 15.45-21.30 WIB.
Selain itu, kanal YouTube LAPAN juga ikut menyiarkan fenomena langka tersebut. Peneliti Pussains LAPAN M Zam-zam N mengatakan Gerhana Bulan Total (GBT) pada Rabu (26/5) merupakan fenomena langka karena bersamaan dengan Hari Raya Waisak.
“Gerhana bulan merah super di tahun ini enggak ada lagi. Ini termasuk langka. Besok itu bertepatan dengan Hari Raya Waisak, karenanya jadi lebih langka lagi,” kata Zam-zam di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan periode gerhana bulan merah super yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak berikutnya mungkin baru bisa disaksikan lagi setelah ratusan tahun.
GBT akan terjadi bertepatan dengan detik-detik Waisak pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13 WIB dengan jarak 357,461 kilometer (km) dari Bumi.
Gerhana akan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dari arah Timur-Tenggara tanpa menggunakan alat bantu optik apapun, terletak di dekat konstelasi Scorpius. Dengan durasi fase total gerhana yang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik.