INDOZONE.ID – Perusahaan audio terkenal yaitu Bose baru saja mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menjadi korban serangan ransomware oleh orang tidak bertanggung jawab beberapa waktu yang lalu.
Karena serangan ransomware ini, Bose pun menyebut bahwa sejumlah data miliknya terenkripsi dan pelaku juga sempat mencuri data-data milik karyawan serta dokumen internal perusahaan.
Disebutkan bahwa serangan tersebut awalnya terjadi pada tanggal 7 Maret kemarin, dimana Bose sendiri telah mengirimkan surat pengakuan ke Kantor Kejaksaan Agung di New Hampshire agar nantinya kasus ini akan ditindaklanjuti.
Layaknya serangan ransomware pada umumnya, pelaku nantinya mengenkripsi file dari perangkat yang menjadi korban dan meminta sejumlah uang untuk dijadikan sebagai tebusan agar file-nya bisa balik lagi.
Tetapi Bose mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membayar uang tebusan tersebut karena kini mereka memiliki metode sendiri untuk mendapatkan kembali file mereka setelah menjadi korban ransomware.
“Ketimbang membayar ke pelaku, perusahaan kini mengandalkan sumber daya sendiri untuk mendapat kembali sistem setelah menjadi korban ransomware,” ucap juru bicara dari Bose.
Sementara untuk data karyawan yang dicuri, kini Bose sedang bekerja sama dengan FBI untuk mendapatkan informasi apakah data-data tersebut dijual di dark web atau tidak.